Rabu, 27 Maret 2013

Conditional Sentence


Conditional Sentence
Conditional sentence merupakan complex sentence (kalimat kompleks) yang terdiri dari subordinate clause berupa pernyataan unreal (tidak ada kemungkinan terwujud) atau hypothetical (ada kemungkinan terwujud) dan main clause berupa result consequence (hasil / konsekuensi). Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat di If Conditional Sentence.

Pengertian Conditional Type 1

Conditional type 1 adalah kalimat pengandaian yang digunakan ketika result / consequence (hasil) dari condition (syarat) memiliki kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya realistik untuk dipenuhi di masa depan.

Rumus Conditional Type 1

Rumus kalimat pengandaian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut di bawah ini.
if + condition, result/consequence
if + simple present, will + bare infinitive

atau rumus tanpa menggunakan koma:
result/consequence + if + condition
will + bare infinitive + if + simple present

Negatif if + condition

Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.

Contoh Conditional Type 1

Beberapa contoh conditional type 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kalimat
Contoh conditional type 1 dengan koma
Contoh conditional type 1 tanpa koma
(+)
If I have free time, I will go swimming.
I will go swimming if I have free time.
If the bell rings, I’ll go home.
I’ll go home if the bell rings.
(-)
If you do not finish your homework, your teacher will be angry.
Your teacher will be angry if you do not finish your homework.
If he doesn’t come, I won’t be angry.
I won’t be angry if he doesn’t come.
Unless he comes, I will not be angry.
I will not be angry unless he comes.
If he comes, I won’t be angry.
I won’t be angry if he comes.
(?)
If they invite you, will you come?
Will you come if they invite you?
Sampai disini penjelasan tentang conditional type 1. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kekurangan. Feel free to comment! :)

Conditional Type 2

Pengertian Conditional Type 2

Conditional type 2 adalah kalimat pengandaian yang digunakan ketika result / consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak memiliki atau hanya sedikit kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi dimasa sekarang (present unreal situation) atau condition-nya sulit untuk dipenuhi di masa depan (unlikely to happen).

Rumus Conditional Type 2

Rumus kalimat pengandaian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
if + condition, result/consequence
if + simple past, would/could/might + bare infinitive

atau rumus tanpa menggunakan koma:
result/consequence + if + condition
would/could/might + bare infinitive + if + simple past

Negatif if + condition

Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.

Were Menggantikan Was

Pada conditional type 2, were digunakan menggantikan was meskipun subjek yang digunakan merupakan pronoun: she, he, it, maupun kata benda tunggal. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pengandaiannya benar-benar hanya berupa khayalan semata karena tidak condition-nya tidak mungkin dipenuhi (present unreal situation).
if + condition, result/consequence
if + S + were, would (could/might) + bare infinitive

Contoh Conditional Type 2

Beberapa conditional type 2 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut di bawah ini.
Kal.
Contoh Conditional type 2 dengan koma
Contoh Conditional type 2 tanpa koma
Keterangan
(+)
If it rained tomorrow, I would sleep all day.
(Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)
He would sleep all day if it rained tomorrow.
but I don’t have much hope it will rain
(tapi saya tidak punya cukup keyakinan bahwa besok akan hujan)
If Nisa studied hard, she would pass.
(Jika Nisa belajar keras, dia akan lulus.)
Nisa would pass if she studied hard.
but Nisa doesn’t study hard
(tapi Nisa tidak belajar keras.)
If I had much money, I would buy a sport car.
(Jika saya punya banyak uang, saya akan membeli sebuah mobil sport.)
I would buy a sport car if I had much money.
but I don’t have much money
(tapi saya tidak punya banyak uang)
If I were a millionaire, I would donate my money to charity.
(Jika saya seorang millionaire, saya akan mendonasikan uang saya untuk amal.)
I would donate my money to charity if I were a millionaire.
but I’m not a millionaire
(tapi saya bukan seorang milioner)
(-)
If Nisa didn’t study hard, she wouldn’t be passed.
(Jika Nisa tidak belajar keras, dia tidak akan lulus.)
Nisa wouldn’t be passed if she didn’t study hard.
but Nisa studies hard
(tapi Nisa belajar keras)
If Nisa studied hard, she wouldn’t fail.
(Jika Nisa belajar keras, dia tidak akan gagal.)
Nisa wouldn’t fail if she studied hard.
-
If Nisa didn’t study hard, she would fail.
atau
Unless Nisa studied hard, she would fail.
(Jika Nisa tidak belajar keras, dia akan gagal.)
Nisa would fail If she didn’t study hard.
atau
Nisa would fail unless she studied hard.
-
If I were a millionaire, I wouldn’t donate my money to charity.
I wouldn’t donate my money to charity if I were a millionaire.
-
(?)
If Nisa didn’t study hard, would she fail?
Would Nisa fail if she didn’t study hard?
-
If I had much money, would I buy a sport car?
Would I buy a sport car if I had much money?
-
If I were a millionaire, would I donate my money to charity?
Would I donate my money to charity If I were a millionaire?
-




Conditional Type 3

Pengertian Conditional Type 3

Conditional type 3 adalah kalimat pengandaian yang digunakan ketika result / consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak ada kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya harus sudah dipenuhi di masa lalu.

Rumus Conditional Type 3

Rumus kalimat pengandaian ini adalah sebagai berikut.
if + condition, result/consequence
if + past perfect, would/should/could/might + bare infinitive





atau rumus tanpa menggunakan tanda baca koma:
result/consequence + if + condition
would/should/could/might + bare infinitive + if + past perfect

Contoh Conditional Type 3

Beberapa contoh conditional type 3 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut di bawah ini.
Kalimat
Contoh Conditional type 3 dengan koma
Contoh Conditional type 3 tanpa koma
(+)
If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
I would have attended your party if you had remembered to invite me.
(-)
If the waitress had been careful, she wouldn’t have broke many plates.
She wouldn’t have broke many plates if the waitress had been careful.
(?)
If he had asked for forgiveness, would you have forgived him?
Would you have forgived him if he had asked for forgiveness?

Fact , Function , Pola

Ungkapan mengakui fakta (Admitting facts):
* Yes, that's right.
 * Absolutely.
 * That's it. Ungkapan menyangkal fakta (Denying facts)
 * No, it isn't, actually.
* I'm afraid that's wrong.




Contoh:
  1. If the teacher didn’t speak quickly, I could understand better what he is teaching about. (Jika guru itu tidak berbicara dengan cepat, saya dapat memahami dengan lebih baik apa yang dia sedang ajarkan). Fakta dari kalimat ini adalah: the teacher speaks quickly, so that, I can’t understand well what he is teaching about.
  2. He could hug me, if he were here. (Dia boleh memeluk saya, jika dia di sini). Faktanya: he can’t hug me, because, he is not here.
  3. If I had a pair of wings, I would fly high. (Jika saya punya sepasang sayap, saya mungkin terbang tinggi). Faktanya: I don’t have a pair of wings, I cannot fly high.

RUMUS PAST PERFECT TENSE
Past Perfect Tense mirip dengan Present Perfect Tense hanya saja beda di waktunya saja. Penekannya pada PERFECT-nya itu, usainya itu. Agar lebih jelas saya ulang sedikit tentang Present Perfect Tense dulu ya.
PRESENT Perfect Tense mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang SELESAI (sempurna, perfect) saat ini, contohnya: She has just gone (Dia baru saja pergi).
Nah PAST Perfect Tense adalah bentuk lampau (Past) dari Present Perfect Tense itu, makanya disebut Past Perfect Tense, sama-sama Perfectnya! Jelas ya? Kalau Present Perfect Tense menggunakan rumus S + Have/has + V3 maka Past Perfect Tense menggunakan bentuk lampau dari Has/has yaitu “HAD”.
Rumus Past Perfect Tense
Positif: S + had + V3
Negatif: S + had + not + V3
Tanya: Had + S + V3
 
Contoh kalimatnya:
-I had gone When He arrived at my home

“I had gone” adalah Past Perfect Tense, dengan subjectnya adalah I. Lihat ada “had” nya, dan kata kerja bentuk ketiganya (V3) adalah gone. Sesuai rumusnya S + had + V3. Kalimat pembandingnya adalah bentuk past tense: “When He arrived at my home”.
Contoh kalimat lainnya:
I had written 3 articles when you visited my blog for the first time.

 




Rabu, 20 Maret 2013

Maicih

Logo Maicih bambangworld.blogspot.com 

Profil Produk
1. Keripik singkong pedas ( level 3,5,10)
2. Baso Goreng
3. Gurilem
4. Seblak


Profil Bisnis
Dengan Tagline : “ For Ichiher With Love “ maicih ingin tampul dekat dengan para penggemarnya, selalu memanjakan penggemarnya di seantero nusantara dengan cita rasa yang berkualitas.
Awal Usaha :
·         Dimulai pada pertengahan 2010
·         Dengan modal 15 juta
·         Produksi 50 bungkus per hari
·         Varian awal yang keluar keripik dan gurilem
·         Memproduksi level 1 sampai level 5
·         Dipasarkan dengan cara kelililing



Maicih Masa Kini
·         Membuat varian sampai level 10
·         Demand konsumen sangat tinggi
·         Kapasitas produksi hingga kini 2000 bungkus / hari
·         Omset per bulan 800 – 900 Juta ( ± 30 jt / day )
·         Memiliki 20-an jenderal as a marketer
·         Pemasaran di Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, dll melalui jenderal
·         Pegawai Produksi yang dimiliki 30-an
Logo Maicih baru bambangworld.blogspot.com

Belum genap setahun, 'keripik setan' bermerek Maicih menjadi ikon jajanan yang fenomenal di Bandung. Bak tersihir, saat ini banyak orang yang penasaran akan cemilan pedas yang satu ini. Sosok dibalik kesuksesan Maicih adalah Reza Nurhilman atau yang akran disapa Axl. Laki-laki berumur 23 tahun inilah yang menemukan resep keripik dari seorang nenek-nenek.Axl bertemu sosok emak-emak (Nenek-nenek )  yang memang mempunyai resep keripik lada atau keripik setan yang rasanya enak. Sosok emak-emak tersebut bukan bernama Maicih. Axl sendiri membuat nama tersebut agar lebih nyeleneh dan mudah diingat orang. Sosok emak-emak ini identik dengan ke-icihan. Dia pake selalu pakai ciput. Nama aslinya bukan Mak Icih, biar nyeleneh saja jadi beri nama Maicih. Pertemuan Axl dengan Si Emak tersebut terjadi sekitar 3 tahun lalu di daerah Cimahi. Menurut Axl, Emak tersebut tidak menjual keripik setannya secara komersil. Keripik hanya diproduksi saat momen-momen tertentu saja. Sehingga pada tahun 2010.
Kunci sukses pada bisnis yang dilakukan Axl adalah terletak pada bagaimana cara dia berfikir “out of the box” . hal ini ternyata ampuh dilakukannya terbukti dengan usaha yang ia jalani sekarang sangat menjadi bahan perbincangan di kalangan anak muda. Orang penasaran ingin mencoba apa itu maicih, yang digembar-gemborkan orang di twitter. Axl suskses karena berkat ketekunan dan keyakinan nya akan bisnis yang ia jalankan. Menjadi sukses adalah kewajiban dan hak setiap orang. Suskes tidak mungkin datang sendiri , tetapi melalui sebuah perjuangan yang gigih pantang menyerah. Suatu kegagalan itu adalah sangat wajar , orang mengalami kegagalan belum berarti dia menjadi orang yang gagal total, namun sesungguhnya ada hikmah dibalik semua itu yaitu Keberhasilan.

Kelebihan : Produk ini mempunyai ciri khas tersendiri dalam memasarkan produknya ,    seperti memakai ''level'' dalam tiap tiap produk keripik yang di produksi ( level 1 - 10 ) dari level terendah yang tidak terlalu pedas hingga level tertinggi yang pedas . Dengan trik pemasaran seperti ini cukup dapat menarik minat konsumen untuk mencoba produk tersebut .
 
Kelemahan :  Produk Maicih mengandalkan rasa penasaran ke pihak konsumen dengan menggunakan level , jika konsumen sudah merasakan semua level maka akan timbul sedikit perasaan bosan dan mungkin akan beralih / mencoba produk produk lain .